Proses tersebut dilakukan melalui kegiatan asesmen ulang laboratorium yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada Selasa-Kamis 4-6 Juni 2024. Yang dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Maria Endang Sumiwi pada Grand Opening Rabu (5/6/2024) pagi.
Kepala Balai Labkesmas, Yohanis Rapa Patari dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perlu adanya upaya untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas mutu laboratorium dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
“Kami berupaya tetap mempertahankan bahkan lebih maju lagi dalam rangka menjamin mutu pelayanan laboratorium. Saya juga berharap kesempatan ini dijadikan momen untuk berdiskusi dikarenakan saat ini ibu Dirjen kebetulan sedang melakukan kunjungan ke sini. Harapannya semoga ada masukan-masukan yang berguna untuk kemajuan ke depannya,” tuturnya.
Di samping itu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi menyatakan bahwa saat ini Kemenkes sedang melakukan beberapa pembenahan. Salah satunya ialah optimalisasi fungsi laboratorium kesehatan. Hal tersebut menurutnya berdasarkan arahan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
“Memang saat ini bapak dan ibu sekalian, Kemenkes sedang melakukan pembenahan-pembenahan dalam rangka menguatkan sistem. Melihat urgensi saat pandemi kemarin, pak Menkes ingin menata laboratorium-laboratorium kita jalan satu sistem. Atau dalam suatu struktur organisasi yang besar. Karena itu, harus masuk dalam satu dirjen saja. Adapun fungsi masing-masing dirjen yang menaungi jenis laboratorium yang berbeda sebelumnya dan tadinya tersebar, saat ini mempunyai satu fungsi standar untuk dijalankan oleh Labkesmas,” terangnya.
Dirinya menambahkan, bahwa sesuai dengan standar World Health Organisation (WHO), Balai Labkesmas Makassar yang termasuk dalam tier 4 memiliki 13 fungsi, dimana salah satu fungsinya melakukan pembinaan ke labkesmas yang berada di tier bawahnya.
“Saya rasa kita semua sudah tahu fungsi tersebut, tinggal bagaimana kita menatanya ke depan. Tujuannya yang pertama, supaya kebijakan-kebijakan kita secara sistematis diberikan input oleh hasil-hasil dari luar. Karena mungkin kemarin hasil-hasil dari lab tidak terkumpul semua. Tetapi difungsikan oleh masing-masing Dirjen saja. Nah, harapannya saat ini misalnya Balai Labkesmas Makassar yang dalam wilayah 8 menaungi 4 provinsi, bisa membenahi itu semua,” pungkasnya sekaligus membuka acara dengan resmi.
Sementara itu, bertindak selaku Kepala Tim Asesor Komite Akreditasi Nasional, Dewi Kusuma Wardhani mengungkapkan harapannya kepada Balai Labkesmas Makassar agar tetap mempertahankan kualitas yang sudah dimiliki.
“Saya rasa semua sudah berjalan dengan baik, tinggal ingin memastikan lagi konsistensi dari penerapannya. Apalagi berdasarkan yang disampaikan tadi bahwa ada perubahan organisasi, apakah kita mampu menyesuaikan diri tanpa mengurangi kualitas yang ada,” ungkapnya.
“Selama proses berlangsung, tim asesor telah melakukan reasesmen terhadap laboratorium dan ke depannya akan mengamati secara langsung di mana nanti bapak ibu akan mendemonstasikan skillnya terkait dengan ruang lingkup yang diajukan. Dan kami berempat akan memastikan bagaimana SNI ISO/IEC 17025 diterapkan dalam laboratorium,” tambahnya.
Diketahui, Balai Labkesmas Makassar yang sebelumnya bernama Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar telah meraih sertifikat SNI ISO/IEC 17025. Namun, adanya perubahan nomenklatur tidak mempengaruhi pencapaian tersebut. (*)
